google search

>> Wednesday 8 March 2017


Lelah tampak menggelayut di wajah tuanya
semangatnyalah yang terus membuatnya kuat untuk memberikan yang terbaik di bidangnya.

"Mamak....sekarang aku sudah memahamimu
akupun kini merasakan yang sama di posisimu meskipun engkau lebih hebat dariku".

    Aku adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara. kata orang anak manja...bukan mandi jarang ya 😊.anak bontot pasti paling disayang,paling diratukan. Ada benarnya juga sih. Jarak usiaku dengan kakak-kakakku berkisar antara empat sampai duapuluh tahun, hal inilah yang membuatku seperti ratu di rumah. Semua pekerjaan rumah tangga yang mengerjakannya adalah kakak-kakakku, sedangkan aku karena masih kecil lebih banyak bermain dengan teman-temanku.

    Waktupun telah berlalu......
seiring waktu usiaku bertambah....imej anak manja tetap melekat padaku tapi sudah hukum alam ketika kakak-kakakku sudah mulai berumah tangga.....satu persatu merekapun telah meninggalkan rumah untuk menempati tempat tinggal mereka sendiri dan ada juga yang pulang kampung untuk bekerja. tinggallah aku sendiri bersama kedua orangtua.

    Aku bersyukur terlahir menjadi anak paling bontot (bungsu) karena keadaan menempaku untuk bisa mandiri sampai saat ini. hanya aku dan kakak iparku yang membantu kedua orangtuaku saat itu. 

   Zaman dulu medsos gak seheboh sekarang, harga handphone pun mahal, hanya mengandalkan telpon rumah untuk berkomunikasi ke saudara dan teman sehingga untuk sibuk pasang statuspun gak bisa...tapi justru ini menguntungkan buatku karena kita disibukkan dengan hal yang lebih kreatif dan inovatif.

   Ketika aku sudah berkeluarga pekerjaan rumahpun tiada sulit buat kukerjakan karena aku sudah punya modal ketika membantu orangtuaku. Dari memasak, mencuci bahkan sampai mengangkat airpun ku kerjakan karena aku terbiasa dengan hal itu. 

   Yang menjadi pertanyaan dan kebingunganku sekarang adalah kenapa anak-anak muda perempuan di era sekarang mentalnya mudah rapuh dan kurang inisiatif dalam pekerjaan rumah tangga. Di suruh membantu orangtua malas, marah ,ngambeklah karena dibilang kayak ibu-ibu aja suruh sibuk di dapur atau disuruh dulu baru mau bekerja membantu kalo gak disuruh yah melingkar aja tuh dikasur  bobo-bobo cantik sambil jari jemari lentik kayak penari sibuk memainkan layar sentuh untuk pasang status gak penting di medsos. heellllooooowww... mau jadi apa anak-anak perempuan sekarang????disuruh masak gak bisa, disuruh menyapu seadanya, disuruh cuci piring malas-malasan, ujung-ujungnya say something " kan ada emak gue yang ngelakuin semuanya,ngapain kita heboh". Rrrrrggg ....kesal sambil urut dada,..istighfar nul..istighfar.

   Mungkin sekarang kalian menganggap ini tidaklah penting karena kalian masih remaja yang masih suka santai dan manja, tapi yang harus kalian ingat bahwa untuk menjadi ibu kelak..apapun yang nantinya dikerjakan dalam rumah tangga sifatnya tidak instan tapi butuh bertahun tahun untuk menjadi terampil layaknya seperti ibu-ibu kita. So...kerjakanlah saat ini, bantu ibumu, saudaramu dalam pekerjaan rumah tangga karena itu kelak menjadi bekalmu nanti.


0 comments:

Recent Comments

Latest comments

Popular blog posts

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP