Sekali lagi Demokrasi tercoreng

Menjelang pemilu banyak sekali trik - trik negatif yang dilakukan oleh masing-masing partai politik dari yang memakai trik money politik, fitnah sampai dengan menggunakan kekuasaan untuk menekan lawan-lawannya, hal ini telah terjadi di samarinda tepatnya di kabupaten Kutai Barat Kecamatan melak. Ada seorang guru honorer yang pada saat ini menjabat sebagai ketua di salah satu partai islam yang di PHK lantaran kepala sekolah diberikan instruksi dan penekanan oleh wakil bupati Kutai Barat (Partai Nasionalis) karena merasa khawatir partai yang diketuai oleh guru tersebut akan mengambil massanya dalam jumlah yang besar bahkan setiap pegawai baru honorer yang masuk ke dalam instansi pemerintah akan segera ditanyakan perihal apakah terlibat atau memilih dalam partai yang dibawa guru tersebut atau tidak jikalau pegawai tersebut memilih partai islam itu maka dipersilahkan untuk keluar dari pekerjaannya, sebenarnya ini hanyalah kesekian kasus yang diperlihatkan oleh partai-partai politik dalam menghadang dan menjegal lawan politiknya, hal ini telah mencoreng demokrasi di negara yang berjuluk negara demokrasi.

Sebagai orang yangberkuasa di daerah tersebut tidak sepatutnya menggunakan kekuasaannya untuk berusaha menghacurkan pihak lain, mereka terpilih dan dipilih untuk mengemban aspirasi rakyat dan ketika terpilih maka mereka adalah orang yang netral dari kepentingan apapun dan orang-orang yang seperti ini cukup sekali saja untuk memimpin rakyatnya jikalau kita ingin negara kita maju. HIDUP DEMOKRASI.. jangan PILIH PEMIMPIN DEMOCRAZY