"Kisah Sebuah alat Pencernaan"
>> Tuesday, 30 December 2008
Di hari ahad yang cerah di sebuah masjid tatkala saya mengikuti sebuah pelatihan ada sebuah kisah yang menarik yang sangat ku ingat sampai detik ini sehingga ingin kubagi kisah ini kepada sodara - sodaraku yang berkunjung di blog ini.
Dahulu kala ada sebuah konferensi yang sangat penting. Konferensi ini dilakukan oleh anggota tubuh yang di pimpin oleh otak, acaranya adalah pemberian award kepada salah satu anggota tubuh yang memiliki peran yang sangat penting di dalam tubuh manusia. Kemudian otakpun berkata : "hai teman - teman jikalau tidak ada aku maka kalian tidak bisa menentukan mana yang baik dan mana yang buruk", kemudian hidungpun interupsi :" wahai otak!!! kamu jangan sombong ,coba lihat aku jikalau aku tidak memberikanmu nafas maka engkau tidak bisa hidup", "eiiits tunggu dulu"jantungpun turut berbicara: " kalian berdua jangan gegabah lihatlah diriku kalau saja aku tidak memberikan denyut kehidupan kepada kalian maka kalianpun seketika akan binasa" .Begitulah ceritanya semua organ tubuh yang menganggap dirinya penting tidak mau kalah dengan kelebihan yang mereka miliki, akhirnya...karena bingung maka otakpun sebagai pimpinan mengambil sebuah kesimpulan.(otak):" wahai anggotaku karena tidak ada yang mengalah maka kuputuskan bahwa award ini kuberikan kepada organ yang tidak terlalu penting sumbangsihnya kepada tubuh manusia.Akhirnya ..mendengarkan kesimpulan dari sang pimpinan maka anggota tubuh yang lainpun setuju. mereka berdiskusi untuk mencari siapakah si dia???pilihan terakhirpun jatuh kepada si "anus". Anus merasa di rendahkan karena dia merasa dirinya tidak berarti, akhirnya si anuspun ngambek, dia tidak mau melakukan fungsinya untuk mengeluarkan kotoran - kotoran yang ada di dalam tubuh manusia. Satu hari tubuh masih kuat untuk beraktifitas, dua hari perut terasa penuh padahal makanan masih tersisa untuk di makan, tiga hari tubuh terasa lemas, empat hari....lima hari....dan akhirnya tubuhpun meregang nyawa.
Wahai sodaraku itulah sebuah kisah tentang si "anus" . Di dalamnya banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil yaitu janganlah engkau menjadi manusia yang sombong, karena di setiap diri kita ada kelebihan dan kekurangan. Ketika Allah memberikan kelebihan itu pada diri kita maka peliharalah, syukurilah dan manfaatkanlah dalam kebaikan, sedangkan kekurangan itu perbaikilah. Organ anggota tubuh itu laksana sekumpulan manusia yang memiliki peran dan fungsi yang berbeda - beda, jikalau peran dan fungsi itu dijadikan sebuah kerja amal jamai maka insyaAllah kerja yang kita lakukan akan menjadi kuat tatkala masing - masing saling memberi dan menerima akan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebenarnya masih banyak hikmah yang dapat di ambil dari kisah ini. Kalau saja sodara - sodaraku ingin menambah hikmah dari kisah ini silahkan, agar ilmu yang saya dapatkan lebih bertambah lagi.
Dahulu kala ada sebuah konferensi yang sangat penting. Konferensi ini dilakukan oleh anggota tubuh yang di pimpin oleh otak, acaranya adalah pemberian award kepada salah satu anggota tubuh yang memiliki peran yang sangat penting di dalam tubuh manusia. Kemudian otakpun berkata : "hai teman - teman jikalau tidak ada aku maka kalian tidak bisa menentukan mana yang baik dan mana yang buruk", kemudian hidungpun interupsi :" wahai otak!!! kamu jangan sombong ,coba lihat aku jikalau aku tidak memberikanmu nafas maka engkau tidak bisa hidup", "eiiits tunggu dulu"jantungpun turut berbicara: " kalian berdua jangan gegabah lihatlah diriku kalau saja aku tidak memberikan denyut kehidupan kepada kalian maka kalianpun seketika akan binasa" .Begitulah ceritanya semua organ tubuh yang menganggap dirinya penting tidak mau kalah dengan kelebihan yang mereka miliki, akhirnya...karena bingung maka otakpun sebagai pimpinan mengambil sebuah kesimpulan.(otak):" wahai anggotaku karena tidak ada yang mengalah maka kuputuskan bahwa award ini kuberikan kepada organ yang tidak terlalu penting sumbangsihnya kepada tubuh manusia.Akhirnya ..mendengarkan kesimpulan dari sang pimpinan maka anggota tubuh yang lainpun setuju. mereka berdiskusi untuk mencari siapakah si dia???pilihan terakhirpun jatuh kepada si "anus". Anus merasa di rendahkan karena dia merasa dirinya tidak berarti, akhirnya si anuspun ngambek, dia tidak mau melakukan fungsinya untuk mengeluarkan kotoran - kotoran yang ada di dalam tubuh manusia. Satu hari tubuh masih kuat untuk beraktifitas, dua hari perut terasa penuh padahal makanan masih tersisa untuk di makan, tiga hari tubuh terasa lemas, empat hari....lima hari....dan akhirnya tubuhpun meregang nyawa.
Wahai sodaraku itulah sebuah kisah tentang si "anus" . Di dalamnya banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil yaitu janganlah engkau menjadi manusia yang sombong, karena di setiap diri kita ada kelebihan dan kekurangan. Ketika Allah memberikan kelebihan itu pada diri kita maka peliharalah, syukurilah dan manfaatkanlah dalam kebaikan, sedangkan kekurangan itu perbaikilah. Organ anggota tubuh itu laksana sekumpulan manusia yang memiliki peran dan fungsi yang berbeda - beda, jikalau peran dan fungsi itu dijadikan sebuah kerja amal jamai maka insyaAllah kerja yang kita lakukan akan menjadi kuat tatkala masing - masing saling memberi dan menerima akan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebenarnya masih banyak hikmah yang dapat di ambil dari kisah ini. Kalau saja sodara - sodaraku ingin menambah hikmah dari kisah ini silahkan, agar ilmu yang saya dapatkan lebih bertambah lagi.
0 comments:
Post a Comment