google search

Catatan Harian seorang sahabat

>> Saturday 13 March 2010

Samarinda, 13 maret 2010

Kembali sedih menerpa...semalam berurai kesedihan mempertanyakan makna sahabat sesungguhnya apa?? Karena semakin lama makna sahabat keluar dari esensi yang ada. Perlahan-lahan makna itu mulai larut dan kekuatannya semakin terlihat rapuh. Aku mempertanyakan kembali apa sebenarnya makna sahabat itu dan bagaimana mengembalikannya seperti sedia kala?? Tapi jawaban itu membuat aku yakin ada pengertian di sana tapi belum pada puncak pemahaman esensi kata sahabat. Mengapa jawaban itu terlalu mudah untuk dipatahkan?? Mengapa tidak ada pembelaan terhadap hal itu, yang terlihat justru hanyalah sebuah kepasrahan. Berbeda dengan beberapa minggu yang lalu di mana makna sahabat terus diperjuangkan sampai berkorban waktu , pikiran dan harta. Makna itu begitu kuat sekuat akar pohon yang menghujam ke bumi. tapi tiba-tiba angin datang menerpa pohon dengan kelembutan sentuhannya, seketika pohon itu luluh akan kelembutan sang angin yang sejuk, lambat laun pohon tidak lagi memperhatikan daun-daun yang setia menemaninya di atas tubuhnya yang kuat. Helai demi helai daun itu gugur karena angin itu terus menghembuskan nafasnya, tidak ada pembelaan dari pohon terhadap sahabatnya yang gugur itu, justru pohon itu semakin menikmati nyanyian dari sang angin tanpa peduli dengan sahabatnya. Daun pun hanya pasrah bahwa ia mungkin rapuh karena hanya dengan beberapa kali hembusan...daun itu gugur seketika. Daun menangis tiada peri karena melihat tidak ada lagi yang bisa melindunginya selain dirinya sendiri. Tapi daun itu tetap terlihat tegar dan terlihat bahagia dengan senyumnya karena daun yakin angin memberikan manfaat yang besar buat pohon . Begitu juga dengan daun yakin bahwa dia akan memberikan manfaat bagi tanah dan makhluk hidup lainnya yang membutuhkan dia. Ternyata pengorbanan ini masihlah panjang dan daun akan mencari lagi siapa yang sekiranya membutuhkan waktu dan pikirannya. Kembali ke makna sahabat....sekarang keputusan telah diambil dengan sekuat tenaga menahan sesaknya nafas di dada. Teman...ya teman adalah kata yang pas untuk saat ini karena sifatnya yang universal, kapanpun datangnya permasalahan, berita gembira dan suka cita akan disambut dengan tangan terbuka, tetapi ketika tidak ada hal itu tidaklah mengapa karena itulah makna kata TEMAN....bebas, tidak hanya terpaut satu, dua, tiga orang saja tetapi berpuluh-puluh, beratus-ratus bahkan beribu-ribu bisa menjadi bagian dari dirinya. ( sambil mendengarkan nasyid " SAHABAT SEJATI by UNIC " ditemani pop mie yang masih terbungkus rapi dengan gelasnya ).

0 comments:

Recent Comments

Latest comments

Popular blog posts

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP