google search

Tafsir Kontemporer (Surah Al-Mutaffifin 1-6)

>> Wednesday 26 February 2020

"Sungguh celaka orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang yaitu, orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dicukupkan dan apabila mereka menukar atau menimbang untuk orang lain mereka menguranginya." (QS. Al-Muthoffifin1-3).

Hari ini kebetulan lagi baca buku tafsir kontemporer surah al mutaffifin cuma aku sedikit bahas dari ayat 1 sampai ayat  6 saja. 

Allah SWT memberikan ancaman kepada orang-orang yang curang apabila menerima takaran atau timbangan mereka minta dilebihkan namun kalau memberi takaran atau timbangan mereka menguranginya, inilah salah satu bentuk perbuatan curang.

Nah... kalau dari konteks ini sebenarnya tidak hanya berlaku untuk jual beli saja tetapi juga hal-hal yang lain contohnya saja seorang karyawan yang sering datang terlambat dan melalaikan pekerjaan namun selalu menuntut fasilitas yang lebih pada pihak manajemen. Contoh yang lain, seorang mahasiswa yang suka meng-copy paste tugas-tugas dari dosennya ini juga telah melakukan perbuatan curang, atau tidak jarang kita membaca koran atau majalah dan mendengar berita di radio bahwa sejumlah pejabat diadili karena melakukan kecurangan dalam memegang amanah kekuasaan.

Firman Allah SWT dalam surah Al Mutaffifin ini sangat relevan untuk dihayati oleh bangsa kita.  

Mengapa perbuatan curang itu sering dilakukan, padahal sangat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Dalam ayat ke 4 sampai ke 6 yang artinya :

"Tidaklah mereka itu yakin bahwa mereka pasti akan dibangkitkan pada suatu hari yang besar, pada hari ketika semua orang bangkit menghadap Tuhan seluruh alam."

Inilah jawabannya!  Tidak punya keyakinan akan dibangkitkan setelah kiamat.

Padahal, pada hari itu, seluruh manusia akan berhadapan dengan penghisapan Allah SWT. Tidak ada satu amal pun yang akan terlewat untuk diaudit. 

Seluruh anggota tubuh akan menjadi saksi dari apa yang mereka lakukan.  Jika kita yakin bahwa seluruh perilaku di dunia ini akan dicatat atau direkam, kemudian kita yakin akan diadili berdasarkan bukti-bukti yang terekam dalam catatan tersebut, kita akan hati-hati dalam menjalani kehidupan.
Kita tidak akan menghalalkan segala cara dalam mencapai kedudukan, meraih harta dan prestise. 

Sebaik dan secanggih apapun sebuah sistem pengawasan, jika manusia yang menjalankannya tidak memiliki keyakinan akan kehidupan akhirat, tidak merasa diawasi Allah, tidak percaya akan hari perhitungan dan penghisapan maka sistem itu akan mandul.

Jadi, sekali-kali jangan melakukan kecurangan karena curang adalah perbuatan yang sangat tercela dan sangat merugikan.  

0 comments:

Recent Comments

Latest comments

Popular blog posts

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP