google search

Sebuah kisah...

>> Tuesday 29 September 2009

Sabtu, 18 juli 2009

Kau begitu sempurna….dimataku kau sempurna……., segera saja aku tersentak tatkala ibu memanggilku, “ rima…jangan berdiri saja, Bantu ibu mengangkat lemari ini”, akupun segera membantu ibu memindahkan lemari ke tempat yang diinginkan Ibu. Setiap hari aku selalu saja memikirkan dia , entah dalam keadaan apapun, dia begitu cukup sempurna di mataku, sosok yang bisa dijadikan contoh baik di tengah hingar bingar kerusakan dan kejahiliyahan manusia saat ini, sesosok yang begitu low profile, berwibawa, tinggi, mempunyai ghiroh yang membara, tapi tetap menunjukkan bahwa dia adalah seorang manusia biasa. Setiap langkah yang ku jalani membuatku membayangkan dia dan itu membuatku bersemangat untuk melakukan yang terbaik dalam aktifitasku….aku tidak mau kalah aku pasti bisa seperti dia, gumamku.

Minggu, 19 Juli 2009

Seperti biasa dengan hari sebelum – sebelumnya aktifitasku di dalam rumah adalah membantu orangtuaku karena aku adalah anak bungsu yang hidup sendiri di tengah orangtuaku karena saudara - saudaraku sudah berpindah tempat ke tempat yang membuat mereka merasakan sebuah keluarga bahagia. Asik dengan kerjaan cucian piring yang menumpuk, terdengar suara ibu memanggilku, “ rima ada teman yang mencarimu”, ya bu jawabku” segera aku memperbaiki penampilanku dari jilbab yang kurapikan sampai dengan kaos kaki yang kukenakan, aku berfikir siapa ya yang datang siang – siang bolong begini, akupun menghampiri ruang tamu dan ….deg..deg…deg…di….dia datang menemuiku..dia idolaku, dia tersenyum padaku dan berkata “ ukhti rima apa kabar, maaf lama tidak menghubungi anti, bagaimana kalau kita jalan …karena ada yang ingin saya bicarakan”, akupun mengangguk cepat, tunggu ya ..ana ijin dulu sama ibu.

Segera kendaraan kami melesat dan akhirnya sampai ke sebuah tempat yang di tuju, kemudian dia memulai pembicaraan, “ukhti rima masih ngisi mentoring di sekolahkah”, akupun mengangguk dan berkata ya, ada apa???kok bertanya begitu??? Lalu dia menjawab,” anti kenal sama intan, dengar – dengar intan binaan anti, benarkah??? Benar…emangnya ada hubungan apa sama intan, jawabku. “ Dia adalah tetangga ana, tolong ya ukh di bimbing terus ya karena dia potensi sekali buat dakwah ini” akupun berkata insyaAllah, subhanallah pikirku dia emang sempurna di mataku, bukan hanya dirinya, keluarganya ataupun teman – teman dekatnya saja yang dia perhatikan tapi orang – orang di sekitarnya selalu dia perhatikan, ini menambah kekagumanku pada dirinya, pikiran usilku pun terlintas, kira – kira jodohnya siapa ya???? Pasti banyak yang ngantri..hehehe, akupun tersentak tatkala dia memegang bahuku, ukhti rima kenapa dirimu senyam-senyum pasti lagi mikirin sesuatu, ayoo katakan apa…hehehe saya jadi malu…ng…ng..nggak mikir apa – apa kok, segera saja ku alihkan pembicaraan, dah sore, ana nanti malam mau ngajar .., “ yo wes kita cabut pegang erat – erat ya soalnya mo ngebut biar adikku ini gak terjatuh dari motor, akupun tersenyum malu dan berkata “ ya Mba…saya dah siap, yuuk meluncur dengan cepat.

Sehari sebelum Minggu, 19 Juli 2009

Sambungan dialognya “Dia adalah sesosok akhwat yang begitu sempurna di mataku, ghiroh yang tinggi terhadap dakwah, hapalan Qur’an yang luar biasa, orang yang bersahabat, cantik, dan msih banyak kelebihan yang lainnya, meskipun dia memiliki kekurangan seperti diriku tapi kelebihannya membuat kekurangan itu tertutupi. Dia inspirasiku…dia penyemangatku….Tapi tetep suri tauladan kita adalah Rasulullah ^_^

0 comments:

Recent Comments

Latest comments

Popular blog posts

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP